flipmagz

Minggu, 14 Agustus 2011

Berbagi keceriaan dan berbagi ilmu bersama KPP jogja

Bila Anda ingin tahu dunia bacalah, 
dan bila dunia ingin tahu Anda TULISLAH. (Jamil Azzaini)
    
       Jogjakarta terkenal dengan julukan kota pelajar karena banyaknya sekolah dan universitas di Yogyakarta. Julukan ini  juga dulu berkat pergerakan perjuangan pahlawan-pahlawan kita untuk mencerdaskan bangsa dan negara ini . Kenapa jogja dulu disebut kota pelajar ini tak lepas juga dari para tokoh-tokoh besar yang peduli akan pendidikan seperti  Ki Hajar dewantara (Bapak Pendidikan) pendiri Taman siswa dan ada juga KH Ahmad dahlan dengan Muhammadiyah yang juga ikut mencerdaskan lewat sekolah dan pendidikan serta lewat kesehatan dengan PKU Muhammadiyahnya  .

Dibulan ramadhan 2011 kemarin flipper on line magazine berkesempatan ikut berbagi dengan komunitas penulis pelajar di yogyakarta mereka bermarkas di masjid syuhada dan satu manajemen dengan smart syuhada community yaitu komunitas pendampingan dan pengembangan diri para pelajar jogja atau sering disebut sahabat pelajar jogja.


Acara berbagi yang bertajuk sekolah pena ceria (kurss menulis 2) dilaksanakan di desa pemulung ledok timoho, pertama saya kesana saya langsung tersentuh dengan kampung pemulung yang letaknya di belakang perumahan mewah sungguh miris rasanya. Bersama temen-temen dari UGM, pelajar kota jogja (SMA), dan juga dari komunitas-komunitas lain berbagi keceriaan dengan adek-adek yang rata -rata umurnya masih belia, tujuannya ingin menmbangkitkan kecerian dan cita-cita yang tinggi agar nanti generaSi ini jadi generasi yang lebih baik, lebih kuat, lebih cerdas. 


Salah satu amal jariah adalah ilmu yang bermanfaat, nah saya rasa konsep berbagi ilmu yang di usung KPP jogja ini keren banget dan bisa di contoh untuk berbagi kepada sesama lewat hoby, ataupun bakat kita. Betapa banyak ilmu-ilmu yang pernah kita pelajari dan akhirnya hilang.  Menulis bukan hanya mengikat ilmu tetapi bisa menurunkan stress, mengasah kecerdasan.  Agar ilmu yang sudah ditulis lebih terinternalisasi dalam hidup, kita perlu mengajarkan dan mengamalkannya.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar