Film drama korea sangat disukai oleh orang Indonesia khususnya cewek ada apa sih dengan drama korea, gua punya adek cewek dia fanatik banget ama drama korea, tiap ada di tv woih pasti nonton terus gak mau diganti canel lain.
Nah karena itu gua penasaran ama demam drama korea kenapa disukai banget ama cewek-cewek. Adek gua itu selalu aja ngomongin cowok-cowok cakep di drama korea, diponselnya lagu-lagu korea banyak banget, profile face booknya, huah kenapa ya kira-kira bisa begitu.
Sejak sekitar satu dekade lalu marak drama yang berasal dari Negeri Ginseng ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia. Drama-drama tersebut diterima dan sangat diminati masyarakat kita, terutama kaum perempuan. Berikut ini alasan mengapa pemirsa menyukai drama Korea.
Jalinan cerita dan dialog-dialognya berhasil menyentuh emosi pemirsa dari berbagai lapisan usia.
Didukung oleh sinematografi yang sempurna, soundtrack yang romantis, pemilihan pemain yang pas dan mampu berakting secara alami.
Latar belakang suasana keindahan musim dan pemandangan alam di Korea menjadikannya tontonan yang manis di mata ataupun di hati, seperti Endless Love dan Winter Sonata.
Keberagaman genre film Korea. Ada nilai tradisionalnya, budaya dan kearifan lokalnya juga masuk.
Sinetron Korea lebih mengangkat nilai-nilai hidup orang Asia dengan cerita yang sederhana dan mempunyai kemiripan dengan kisah hidup pemirsanya sehari-hari.
Jumlah episode tak terlalu panjang, berkisar 16-25 episode.
Makeup pemainnya natural, dipadu dengan pakaian yang modis.
Sumber cerita mengikuti isu yang sedang populer, baik melalui komik manga maupun Internet.
Drama Korea juga menjual mimpi, tapi sekaligus mengajarkan bahwa mimpi itu tidak mustahil diraih asalkan bekerja keras untuk mewujudkannya (lihat drama Bread Love and Coffee Prince).
Mengajarkan nilai positif lainnya, seperti anak muda menghormati orang tua, baik dalam segi bahasa maupun tingkah laku.
Mengandung filosofi dan esensi tentang sesuatu yang simpel. Hal ini makin memperkuat drama tersebut.
Tahukah Anda:
Hallyu:
Istilah ini muncul di Cina pada 1997 untuk menyebut gelombang budaya pop Korea yang melanda generasi muda Cina. Penggemar fanatik aktris, aktor, penyanyi, dan budaya pop Korea disebut hahanzu. Setelah Cina, gelombang Korea juga melanda negara-negara Asia lainnya.
Diplomasi Budaya:
Musik dan film menjadi alat diplomasi budaya yang ampuh. Hallyu berperan besar memperbaiki hubungan Korea dengan Vietnam yang retak akibat keterlibatan Korea Selatan dalam Perang Vietnam. Selain itu, membantu mendekatkan masyarakat Jepang dan Korea yang negaranya sampai saat ini masih berkonflik tentang sejarah perang.
Menangis:
Menurut Lee O-yong, mantan Menteri Kebudayaan Korea, bukan orang Korea kalau tidak bisa menangis. Jika sedih ataupun gembira, mereka biasa mengekspresikannya dengan menangis. Karakter ini muncul akibat lamanya hidup dalam penderitaan karena sumber daya alam terbatas, iklim yang keras, sering mengalami perang, dan pernah hidup dalam kediktatoran.
Operasi Plastik:
Yoon Won-joo dari Migo Clinic di Seoul, Korea Selatan, pernah mengungkapkan hampir 90 persen artis Korea menjalani operasi plastik terbatas di bagian hidung, dagu, bibir, atau mata. Untuk operasi plastik, para artis dan manajemennya rela merogoh kocek 10-20 juta won (Rp 79-158 juta). Para artis yang mengaku pernah melakukan operasi plastik, antara lain, Narsha dan Ga-in, penyanyi grup Brown Eyed Girls; Kwon Sang-woo; Kim Dong-wan dari kelompok penyanyi Shin Hwa; Park Hyo-sin; serta Chae Rim.
Bunuh Diri:
Banyaknya artis korea yang bunuh diri telah menjadi pembicaraan hangat di berbagai penjuru dunia dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya antara lain depresi karena persaingan yang begitu ketat di dunia hiburan. Mereka yang ramai diberitakan sejumlah tabloid dan jaringan dunia maya mati karena bunuh diri, antara lain, Kim Ji-hoo (6 Oktober 2008), Woo Seung-yoon (27 April 2009), Jang Ja-yeon (7 Maret 2009), Song Ji-seon (23 Mei 2011), dan Chae Dong-ha (27 Mei 2011).
BERBAGAI SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar