Artikel ini datang dari kontributor flipper Aryo diambil dari web utama flippermagz.com sebagai rekap artikel
“Harapannya,
sesuai dengan tema bahwa kita perlu menguatkan ukhuwah untuk melawan liberalisasi
agama dari JIL, khususnya liberalisasi Agama Islam. Liberalisasi Islam ini
membahayakan akidah umat Islam”, ujar Zaky Ramadhan, anggota ITJ chapter Yogyakarta.
Pembicara
pada kajian ini adalah Ustadz Jazir ASP, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan
sekaligus penasihat agama Sultan Hamengku Buwana X. Kajian ini dimulai pada
pukul 13.00 WIB dan berakhir menjelang Waktu Ashar. Setelah melaksanakan Shalat
Ashar, kawan-kawan ITJ bergerak menuju titik nol kilometer untuk melakukan aksi
berupa penyebaran Buletin ITJ, pembentangan spanduk ITJ, serta beberapa orasi
dari perwakilan masing-masing chapter.
silahkan klik untuk memperbesar gambar
Dalam
kajian ini, Ustadz Jazir memaparkan sejarah bagaimana pergerakan SEPILIS
(Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme) di berbagai daerah di Eropa dan
Indonesia terutama, dan dari berbagai waktu.Beliau menceritakan bagaimana
perjuangan para pejuang Islam pada masa-masa kemerdekaan untuk melawan gerakan
liberalisasi agama, khususnya Islam.Dalam kesempatan ini beliau juga menghimbaukepada
para hadirin, bahwa era sekarang perang paling berbahaya bukanlah perang “okol”
(otot), tetapi otak. Pemikiran akan dilawan dengan pemikiran, sehingga kajian
keilmuan menjadi hal yang penting agar kita menjadi lebih paham dan lebih
tenang untuk berada dalam perang ini.
“ITJ
merupakan gerakan simpatik yang menghargai pluralitas di Indonesia, di mana
keberagaman agama yang ada patut untuk dihargai. Sementara ide pluralisme memaksa
semua agama untuk sama. Hal inilah yang kami tentang, sebab masing-masing agama
mempunyai pendiriannya dan tidak bisa disamakan. Dan perbedaan inilah yang
harus dihargai”, ujar Aspian Noor, Koordinator ITJ Yogyakarta dalam orasinya.
“Gerakan kami adalah gerakan intelektual”, lanjutnya.
Sabil
Zaidane, Koordinator ITJ Semarang dalam kesempatan orasinya juga mengajak warga
Yogyakarta untuk peduli terhadap generasi muda sekarang, agar dapat terjaga
dari pemikiran-pemikiran JIL yang membahayakan akidah Islam ini. Koordinator
ITJ Purwokerto juga menyampaikan dalam kesempatan orasinya, bahwa Islam Liberal
itu bukanlah Islam. Analoginya adalah orang utan tidak sama dengan orang.
Dalam
kesempatan yang lain, Aspian berharap gerakan ITJ, yang terdiri dari berbagai
kalangan dan usia ini, ke depannya akan semakin kokoh dan menjadi lebih kompak
untuk melawan pemikiran-pemikiran dari JIL. Tidak lupa juga bersama-sama untuk
menguatkan akidah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar