Kamis, 01 September 2011
Jogja masihkah kota pelajar
Sampai sekarang jogja memang kota yang unik dan istimewa, banyak julukan yang melekat di jogja sebagai kota pelajar, kota pendidikan, kota wisata, kota kreatif atau apapun itu. Jogja memang mempunya kharisma khas yang menawarkan kenyamanan didalamnya, keramahan dan inspirasi bagi banyak orang.
Banyak orang-orang besar juga terlahir dari kota jogja, tak sedikit yang mengaku dulu pernah kuliah atau bersekolah dijogja dan tak jarang yang kangen untuk kembali bernostalgia di jogja. Kurang tahu mulai kapan jogja punya julukan kota pelajar mungkin karena banyakknya sekolah dan universitas di jogja sehingga jogja dapat julukan itu atau karena banyak orang-orang besar terlahir dari pendidikan kota jogja karena dulu pernah sekolah dijogja.
Lain dulu lain sekarang mungkin karena setiap tahun banyak orang luar jogja bersekolah atau kuliah di jogja, kota pelajar tak seperti dahulu lagi, mulai dari pergaulannya, sampai pendidikannya yang hanya mengejar nilai, kenakalan remaja dari tawuran, sex bebas , atau apapun itu sampai narkoba mungkin.
Tanda-tanda mau jadi kota metropolitan mungkin pikirku, tapi setiap tempat pasti ada yang namanya negatif dan positif tinggal bagaimana kita memilih lingkungan yang baik dan berusaha meminimalkan lingkungan yang negatif.
Dari segi ekonomi memang hidup di jogja murah, 5000 perak udah makan enak, ada juga angkringan murah meriah warung burjo wow murah abis. Mungkin ini yang bikin orang-orang luar jogja memilih kuliah di jogja.
Tetangga saya sendiri banyak orang asli jogja yang mereka ingin kuliah tapi karena dana mereka sulit untuk melanjutkan, semua memang bukan hanya soal dana mind set, pola pikir, mungkin juga membuat mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan, dan pasrah.
Walau demam entrepreneur sedang melanda mahasiswa di jogja tapi kenyataan juga pengusaha yang mereka bersama mengembangkan dan peduli dengan jogja dan pendidikannya masih sangat minim.
Tapi saya yakin jogja tetap Istimewa masih banyak calon calon KH.Ahmad dahlah dengan muhammadiyahnya masih banyka juga calon Ki Hajar dewantara dengan pergerakan Taman siswonya dan banyak lagi budayawan, seniman, intelek , dan masih banyak calon orang-orang hebat yang terlahir dar jogja.
Bila ada orang yang bilang jogja ngak lagi kota pelajar biarain, mungkin sekarang memang pada tahap kemunduran, tapi saya sebagai pelajar kota jogja walau tidak asli lahir dijogja tetap membela jogja masih kota pelajar.
Masih banyak orang orang baik yang ingin membangun kota jogja bukan hanya kewajiban yang asli jogja tapi mereka yang dulu pernah sekolah ataupun orang luar daerah yang tinggal dijogja bersama menjaga nama baik jogja kota pelajar.
Banyak juga komunitas-komunitas yang berjuang membangun potensi pelajar kota jogja dan membangun negeri jogja istimewa yang mengispirasi saya mulai dari wedangan kreatif (asosiasi design graphis indonesia), smart syuhada sahabat pelajar jogja, farohis, kpp komunitas penulis pelajar, mayoga book lovers, akademi berbagi, flipper dan masih banyak lagi yang belum bisa saya sebutkan .
Pertanyaan yang masih saya simpan sampai sekarang adalah branding kota jogja, kalo bandung kota kreatif, bali kota senidan budaya, nah jogja kota apa ya ? kao saya sih suka banget dengan julukan kota pelajar. kalo elo gimana ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar