flipmagz

Senin, 29 Agustus 2011

bahasa gaul remaja




Gaya bahasa gaul
Dalam konteks sosial pergaulan remaja, “gaul” bukanlah sekedar kata.. Melainkan sudah menjadi semacam istilah atau ungkapan yang ruang lingkupnya menyentuh berbagai perilaku atau gaya hidup remaja. Sayangnya, istilah atau ungkapan “gaul” yang sudah membudaya, disadari atau tidaK memiliki makna psikologis yang relatif cukup kuat pengaruhnya dalam komunitas pergaulan remaja. Akibatnya karena ingin disebut “gaul”, tidak sedikit diantara remaja yang ikut-ikutan untuk segera memiliki pacar, ngedrink; nyimenk, ngedrugs, atau yang lainnya termasuk nongkrong atau ngecengnya. Entah di pinggiran jaian, di mal-mal, di tempat-tempat hiburan, dan lain sebagainya. Istilah mereka : “Gaul dooong…”
Pede aja, lagi!
“Pede” (PD) adalah “bahasa gaul” yang mengungkapkan perlunya seseorang untuk “percaya diri”, Namun ironisnya, himbauan, saran, atau perlunya seorang untuk bersikap “percaya diri1 ini juga cenderung tidak dibatasi oleh norma-norma tadi, Misalnya seorang gadis berok mini dan berbaju you can see disarankan untuk “pede” (baca : percaya diri) dengan pakaiannya itu. Bahkan bisa jadi si gadis memang merasa lebih “pede” dengan model pakaian demikian. “Pede aja lagi !” Begitulah bahasa mereka. Masih banyak contoh lain yang menunjukkan perlunya seseorang untuk bersikap “pede” namun tetap normlessness seperti tadi.
 
Sebab ukuran “pede” yang seharusnya berlandaskan pada keluhuran nilai-nilai moral dan agama, terkikis oleh hal-hal yang bersifat fisik dan kebendaan. Contoh lainnya, seseorang merasa “pede” hanya lantaran kecantikan atau ketampanan wajahnya semata, “pede” hanya jika ke sekolah atau ke kampus membawa motor atau mobil, “pede” cuma karena mengandalkan status sosial keluarga, dan masih banyak kasus yang lain, Sedangkan merasa “pede” setelah memakal deodoran di ketiak, itu sih, tidak menjadi masalah. Daripada bauket dan mengganggu orang lain ? Ukuran “pede” seperti itu, jelas nggak bermutu, selain juga keliru. Pasalnya, pemahaman “pede” harus lebih ditempatkan dalam ukuran atau standarisasi nilai-nilai ahlak. Bukan karena landasan fisik dan kebendaan semata.

Kasihan deh, Lo!
Ungkapan ini juga termasuk bahasa gaul yang masih cenderung normless. Sebab ungkapan tersebut seringkali terlontar pada konteks yang tidak tepat. Sebagai contoh, seorang remaja yang tidak mau mengikuti tren tertentu dianggap : “Kasihan deh, Lo!”. Begitu pula dengan remaja yang membatasi diri dari perilaku lainnya yang sesungguhnya memang perlu/harus dihindari karena tidak sesuai dengan nilai atau norma-norma agama.
Misalnya karena.tidak pernah “turun” ke diskotek lengkap dengan ngedrink atau ngec/njgsnya, ataupun perilaku negatif lain yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja. Bisa juga ungkapan “Kasihan deh, Lu” ini tertuju pada remaja yang sama sekali tidak mengetahui berbagai informasi yang memang sesungguhnya juga tidak perlu untuk diketahui. Seperti tidak mengetahui siapa sajakah personil bintang “Meteor Garden” yang tergabung dalam “f4″ itu ? Siapa pula “Delon” itu? Atau yang lainnya

Nyantai aja, Coy!
Kekeliruan lain yang juga menggejala dalam “bahasa gaul” remaja adalah ungkapan : “Nyantai aja, Coy!” Tentu tidak masalah dalam kondisi tertentu kita “nyantai”, lebih tepatnya adalah “bersantai” atau istirahat untuk menghilangkan kepenatan.
Namun yang menjadi masalah apabila “Nyantai aja, Coy” disini konteksnya mirip dengan lagu iklan Silver Queen : “‘…mumpung kiitaa masih muda, santai saja…” Ingat kan ? “Nyantai aja, Coy!” yang dilontarkan sebagian remaja seringkali bermakna ketidakpedulian terhadap kemajuan atau prestasi diri.
Sebagai contoh, seorang remaja mengatakan, “Nyantai aja, Coy!” kepada temannya, karena temannya itu terlihat gelisah lantaran belum belajar untuk persiapan ujian besok pagi, “Nyantai aja, Coy!” terkadang bisa pula menunjukkan ketidakpedulian terhadap lingkungan sosial atau orang lain.
Misalnya, seorang remaja putri sedang asyik ngobrol di telepon umum sementara banyak orang antri menunggu giliran. Ketika salah seorang yang antri menegurnya, ia malah menjawab “Nyantai aja, Coy!” Jika mau dicermati tentu masih banyak ungkapan : “Nyantai aja, Coy!” yang sering dilontarkan para remaja namun tidak sesuai dengan konteksnya bahkan menafikan keluhuran nilai-nilai akhlak, Repotnya, apabila mereka dinasihati untuk men}auhi berbagai perilaku yang tidak baik, termasuk dalam menggunakan ungkapan yang tidak tepat (karena tidak sesuai dengan konteksnya), maka dengan mudahnya mereka malah berbalik mengatakan, “Nyantai aja, Coy!”

Membudayakan bahasa gaul yang positif

Berbagai ungkapan seperti: “Gaul, dong!”, “Pede aja lagi!”, “Kasihan deh, Lo!”, “Nyantai aja, Coy!” atau mungkin berbagai ungkapan lain, dalam konteksnya sekali lagi seringkali tidak tepat atau tidak dibatasi oleh nilai-nilai : baik atau buruk. Karena ungkapan-ungkapan “bahasa gaul” itu mempunyai pengaruh psikologis yang relatif cukup kuat dalam mempengaruhi seorang remaja dalam komunitas pergaulannya, maka perlu adanya semacam upaya membudayakan “bahasa gaul” yang “positif” di kalangan mereka.
Contoh yang benar menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut disesuaikan dengan konteksnya atau sejalan dengan nilai-nilai moral adalah sebagai berikut :

Ungkapan Gaul dong!.

“Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, gaul dong dengan buku!”
“Masak pelajar atau mahasiswa gaulnya dengan ngedrugs, nongkrong, ngeceng, lagi”.
“Masak remaja muslim gaulnya seperti itu. Gaul dong dengan remaja masjid”.

Ungkapan Pede aja, lagi!

“Kalau sudah belajar, pede aja lagi!”
“Kalau kita berada dalam kebenaran, pede aja lagi!”
“Kalau sudah berpakaian sopan, kenapa mesti tidak pede!”

Ungkapan Kasihan deh, Lo!


“Kasihan deh Lo! Masak ngaku pelajar atau mahasiswa tapi berurusan dengan polisi (karena terlibat narkoba misalnya).”
“Masak seorang muslim tidak bisa baca Al Quran. Kasihan deh, Lo! “

Ungkapan Nyantai aja, Coy!

“Kalau kita sudah belajar dengan maksimal, nyantai aja menghadapi ujian.”
Sebagai remaja yang memiliki kemampuan berpikir, tentu kita tidak mau dong termasuk orang yang “asbun” alias “asal bunyi” dalam bicara. Nah karena itu, sebaiknya kita meninjau kembali apakah “bahasa gaul” yang setiap hah kita gunakan itu sudah sesuai tidak konteksnya dengan nilai-nilai kesopanan dan moral. Biar nggak asal bunyi. Bahasa yang digunakan seseorang mencerminkan pribadinya. Silakan saja menggunakan “bahasa gaul” sebagai cerminan bahwa kita memang remaja yang senang bergaul. Namun hati-hati, jangan karena kita merasa bangga jadi “anak gaul” tetapi “bahasa gaul” yang kita gunakan tidak tepat konteksnya atau bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan dan moral. Sebab jika demikian bisa-bisa kita justru disebut “anak yang salah gaul”. Ya nggak?!
http://www.sttbali.com/berita/sosial-budaya/202.
 sumber:
*Penulis adalah penulis buku dan pemerhati masalah sosial remaja, tinggal di Bogor Ditulis dalam NegRie_Q..

gaya gaul alay ala remaja galau

Kagak gaol lhoe ,aduh lagi galau nih cuy  , eh bonekanya unyu-unyu deh. ngak gaul em pertanyaan yang sering bikin bingung sebenarnya gaul tu seperti apa apakah seperti ini:



Penasaran dengan istilah anak gaul… maka aku mencoba untuk googling… satu per satu halaman web aku telusuri… maka itu yang aku dapatkan tentang anak gaul… maka silahkan saja menjadi anak gaul duluan.. saya pikir pikir dulu kalo mau jadi anak gaul yang kaya itu… hihi… takut digauli juga….



Apa aja sih hal-hal yang disukai remaja...


A. Kumpul Bareng Teman-Teman

Remaja wanita maupun pria sangat membutuhkan teman. Teman untuk curhat, maen, senang-senang, sedih dll. Dimanapun dan kapanpun remaja pergi, selalu menggandeng "teman". Apalagi saat liburan sekolah yang panjang, mereka selalu kumpul bareng. Entah jalan-jalan, shopping, kuliner, bahkan pacaran. Tanpa teman hidup disaat remaja tak bakal istimewa.

B. Dandan
Penampilan yang oke adalah rutinitas remaja tiap hari. Tanpa dandan, remaja dipandang orang "ach...remaja gak gaya". Dengan penampilan yang oke menumbuhkan pedemeter yang tinggi dan tampil beda. Tak heran jika remaja banyak menghabiskan uang (boros) untuk menyempurnakan penampilan.

C. SMS dan OL
Hape adalah pegangan remaja pertama dari pada buku pelajaran. Tanpa hape, hidup remaja serasa sepi. Tiap menit, hape selalu berbunyi pertanda ada SMS atau telafon masuk. Remaja yang hobinya SMS, coba lihat jempol tangan kanan pasti kempes. Itu tandanya remaja sering banget ngetik SMS. Atau nggak, sering banget OL, nulis status di media jejaring sosial atau coment-coment status. Remaja tak bisa lepas dari hape.

D Pacaran
Udah gak heran lagi jika remaja sekarang rata-rata udah pacaran. Karena itu udah asing lagi dikalangan remaja. Pacaran bisa dibuat untuk support belajar, sekolah dan meraih cita-cita atau cuma buat iseng dan maen-maen aja. Remaja bisa nangis, bisa seneng atau senyum-senyum sendiri gara-gara pacar. Jika ingin keluar dengan pacarnya, remaja izin ke ortu pun biasanya boong karena takut dimarahi jika udah pacaran. Tapi biasanya pasangan masing-masing diajak ke rumah sang pacar,meskipun cuman sekedar maen atau anterin pulang.

E. Bertindak Geje dan Lebay
Kadanag remaja tak kenal malu bila udah di depan orang banyak. Mereka bergerak sebebasnya asal tak mengganggu orang lain di sekitar. Bertindak gak jelas dan lebay adalah hal yang sering dilakukan di luar rumah saat ngumpul bareng temen-temen dan ingin menjadi pusat perhatian. Dan itu dapat melepas sejenak beban-beban sebagi seorang pelajar.

F. Mengikuti Banyak Ekstra Sekolah
Untuk menambah pengalaman, remaja sangat menyukai ekstra sekolah. Dari situlah membentuk remaja yang berkarakter. Dan menunjukkan bakat atau bidang masing-masing remaja.

G. Tawuran (Bagi Remaja Cowok)
Setiap sisi pasti ada geng. Dan kebanyakan, geng itu kerjaannya adalah tawuran. Tak tahu apa yang dipermasalahkan geng itu. Dalam tawuran itu remaja mengeluarkan tenaga sekuat-kuatnya untuk memukul lawan mwereka.

H. Meniru Gaya Idola
Setiap remaja selalu mempunyai 1 idola. Entah itu artis, penyanyi, pelawak atau model. Remaja yang mengidolakan seseorang biasanya selalu ditiru dari cara berpakaian, gaya rambut, dan hal-hal yang dibenci atau disukai sang idola. Dan hal ini remaja juga biasanya memboroskan uang untuk membeli ini itu agar sama dengan idolanya.


I.Musik dan nonton konser
Remaja mana sekarang yang gak suka dengerin musik, mulai dari musik yang umum seperti Pop dan Rnb, maupun yang tidak lazim seperti Metal, Hiphop, dan Punk. Yang jelas, gaya seorang remaja bisa kita lihat dari musik yang biasa kita dengar. Kalau suka band pop atau musik ALAY, gayanya tentu seperti remaja labil yang pengen keliatan keren dimata teman-temannya.. Kalau remaja yang suka musik metal sih biasanya dianggap sebagai remaja tertutup, aneh bagi kaum Alay, dan tentu saja juga dianggap remaja labil kurang kasih sayang orang-tua."
Untuk genre musik yang lain, saya kurang tau. Silahkan tambahkan sendiri.
"Saya suka musik Metal, mulai metalcore, rapcore, punk, synthcore, dan Numetal. Ntar suatu saat saya akan tuliskan band-band metal favorit saya diblog ini, tetapi saya bukan remaja labil yang kurang kasih sayang orang tua loh.

J.Video atau Film

Setelah kemajuan teknologi musik, muncul revolusi teknologi Video atau Film yang mewarnai peradaban modern ini. Video dan Film mengubah pandangan manusia akan revolusi industri hiburan. Yang paling menjadi sasaran empuk industri tentu saja para remaja. Acara tv dan tayangan bioskop kayaknya udah menjadi gaya hidup remaja sekarang. Terlepas apakah video atau film yang mereka positif dan negatif atau bukan, WATCHING sudah mendominasi kesukaan anak remaja sekarang.


Note : bila kurang,,boleh comment kok,,,silahkan....


sumber : http://ishaasiih.blogspot.com
http://qorimenulis.blogspot.com/

Minggu, 28 Agustus 2011

sekolah dikorea kayak gimana sih

Kalo denger tentang sekolah korea yang kebayang dipikiran tuh seragamnya yang keren-keren ditambah film dramanya  yang romantis .  Jogja sendiri sepertinya pengemar korea style cukup banyak dan rata-rata pada terjangkit demam korea, bukan penyakit loh tapi deman akan semua hal yang berbau korea khususnya dikalangan remaja putri . Karena penasaran ni gue share aja info tentang gimana sekolah di korea.

Sekolah di korea tu mulai dari gedungnya yang besar-besar, terus lagi disana kayaknya mata pelajarannya cuman mapel yg buat diujianin.Dan disana mereka rata rata pergi ke sekola dengan berjalan kaki, naek bus atopun naek sepeda, soalnya udara disana sejuk –gue mau loh kalo cuaca di indo sejuk ke sekola naek sepeda- Jadi pengen skola/kuliah di korea.

Skola di korea rata-rata skola dari jam 7 sampai sore.. tp ada juga yang sampe malem. Dan dari sumber yang gue dapet di korea ga ada tuh yang namanya “tinggal kelas” jadi disana semua murid itu naik kelas dong ya..


Pada usia 15 tahun atau lebih kurang tingkat SMP kelas III, siswa-siswi Korea Selatan menduduki ranking pertama dunia dari 56 negara pada kemampuan baca tulis dalam bahasa nasionalnya, sedangkan anak-anak Indonesia berada di tingkat ke-44.

Demikian diungkapkan Hywel Coleman, peneliti senior bidang pendidikan keguruan di University of Leeds, Inggris, dalam penelitiannya selama kurun waktu 2009-2010.

 Hasil penelitian yang telah dibukukan dan diterbitkan oleh British Council Asia Tenggara berjudul Teaching Other Subjects through English in Two Asian Nations: Teacher’s Response to Globalisation ini sangat relevan dengan polemik yang mengiringi perjalanan sekolah-sekolah negeri di Indonesia yang berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah berstandar internasional (SBI).

Selain itu, Hywel juga mengungkapkan, dalam penguasaan mata pelajaran Matematika, anak-anak Korea Selatan juga berada di peringkat pertama dari 57 negara, sedangkan Indonesia berada di urutan ke-49. Sementara itu, di bidang sains, anak-anak Indonesia menduduki peringkat ke-50 dari 57 negara. Sebaliknya, anak-anak Korea Selatan bertengger di posisi ke-7(waw merinding bacanya)

“Angka ini pasti mengecewakan, padahal selama ini di Indonesia belajar dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Nah, kalau anak Indonesia dipaksa belajar dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya, dapat dipastikan akan lebih mengecewakan lagi,” ujar Hywel.

Menurut Hywel, anak harus melek huruf atau belajar membaca dan menulis melalui bahasa ibunya dulu, baru kemudian betul-betul diperkuat dengan bahasa Inggris. Jika anak tidak diberi kesempatan untuk menguasai konsep-konsep dasar melalui bahasa ibunya di tingkat SD, maka dampak negatif dari hal ini akan terasa pada keberhasilan si anak dalam proses pendidikan selanjutnya. Inilah yang sedang terjadi di Indonesia, terutama dikaitkan dengan RSBI/SBI yang digulirkan oleh Pemerintah Indonesia dengan bahasa pengantar Inggris.

Mengambil sampel penelitian di sekolah-sekolah negeri berstandar internasional yang menggunakan konsep pengajaran bilingual di Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia, Hywel mengungkapkan, tingkat “bahaya” di Indonesia paling memprihatinkan.

Di Korea Selatan, kata Hywel, fakta terungkap bahwa 100 persen keberhasilan anak belajar dilakukan melalui bahasa ibunya. Sementara itu, di Thailand, keberhasilan tersebut sampai 50 persen. Indonesia menjadi negara dengan nilai keberhasilan terendah karena hanya mencapai angka 10 persen.



Sistem sekolah modern di Korea Selatan terbagi menjadi 6 tahun untuk sekolah dasar, masing-masng 3 tahun untuk SMP dan SMU. Program Penilaian Siswa Internasional (Program for International Student Assessment) yang dijalankan oleh OECD baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea Selatan di peringkat 11 dunia.

Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif dan terlalu banyak menghafal. Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai karena mengalami tekanan untuk berprestasi baik dan masuk universitas ternama.

Dan ini beberapa seragam sekolah sekolah di korea selatan..









 http://eko-syamsudin.blogspot.com/2011/03/blog-post.html

coming soon flipper edisi 1


Flipper magz edisi perdana akan hadir tanggal 7 september 2011
saat kawan-kawan sma di jogja masuk sekolah
tetap semangar untuk menuju 
Indonesia lebih baik
spirit for better

keluarga besar flipper magazine Indonesia 
mengucapkan mohon maaf lahir batin
dan selamat lebaran


aBOUT Flipper        

          Flipper adalah majalah digital berbetuk flas flip book interactive aplikasi yang bisa didownload dan disebarluaskan seperti virus membuat viral media yang begitu cepat. Flipper sendiri adalah peremajaan dari R magz   yaitu majalah komunitas yang menyajikan segala hal tentang Yogyakarta  yang dikemas secara digital dan disebarluaskan melalui internet dan cd interactive. Kali ini Flipper hadir tampil beda dengan kemasan yang lebih baik dari sebelumnya dan konten yang lebih menarik khusus buat pelajar.

Flipper akan dikelola temen-temen kita para pelajar sma dan temen-temen komunitas pelajar di jogja sebagai media berbagi Ilmu lewat dunia maya/Internet . Konsep awal adalah ingin mengembalikan branding kota jogja sebagai kota pelajar, sebagai media share ilmu, media berbagi , media silaturahmi, dan berkarya lewat digital magazine.

Salah satu keunikan Yogyakarta adalah banyak anak muda / pelajar yang tinggal di jogja dan juga banyak sekali komunitas-komunitas anak muda di jogja, Nah Flipper sendiri ingin mengajak komunitas-komunitas muda jogja untuk sama-sama bersatu menjadikan jogja lebih baik dengan semangat berbagi dan silaturahmi . 


Kita mencoba mengajak Pelajar Indonesia untuk ikut menjadi pelopor peradaban bangsa yang kuat dan kreatif, dimulai dari pemudanya yang penuh semangat untuk mengembangkan media informasi dan edukasi tempat berbagi mengembangkan diri dan mengembangkan pola pikir yang visioner, entrepreneur, dan akhlak baik didasari keimanan kepada Tuhan YME  .







Para pelajar akan dibekali Ilmu jurnakistik , photography dan design lay out untuk menunjang dalam terwujudnya flipper di sekolah-sekolah, berlagak seperti wartawan infotaimen para pelajar ini berburu feature maupun berita yang ada di kota mereka.

Tidak hanya itu kita juga ingin membuatkan forum seperti talkshow tiap dwi mingguan/  yaitu ajang berbagi ilmu, motivasi, antara pelajar dan juga mungkin praktisi, dan juga para prefesional agar pelajar mendapatkan bekal yang lebih banyak untuk nantinya terjun ke dunia masyarakat.

Kedepannya ,masih dalam pengembangan majalah digital ini akan bisa dinikmati melalui handphone /smart phone dan bisa dinikmati lewat berbagai gadjet. Bukan hanya itu saja kita juga mencoba memperluas wilayah ke seluruh Indonesia sebagai new media interactive .  



Kini telah hadir generasi baru, yaitu generasi yang melek teknologi dan sangat peka akan konektivitas, konvergensi, konten kreatif, kolaborasi, dan kontekstual. Generasi ini akan membawa banyak perubahan pada bangsa ini dan mereka biasa dipanggil dengan sebutan  C-Generation . Generasi ini  sudah menjadi gaya hidup baru yang akan bisa mempengaruhi semua aspek nilai –nilai kehidupan sosial di masyarakat Indonesia. Pengaruhnya sangat besar dari seni, budaya, sosial, ekonomi dan industry, dan masih banyak lagi.   

Generation ini telah datang dengan dampak positif maupun negatif nya, yang terpenting potensi aura positif remaja di seluruh Indonesia dari sabang sampai marauke jangan disia-siakan untuk hal yang negatif ,saatnya menuju perubahan ke arah yang lebih baik .

Jumat, 26 Agustus 2011

selamat ulang tahun klover jogja





hujan mengguyuri jogjakarta kala itu


suasana asyik dingin-dingin empuk 
temen-temen dari purwerejo datang asyikkk

walau hujan jauh jauh dari puwerjo tetap datang

bersiap mangkat nang benteng


semangat kawan walau basah

ayo tetap semangat


semua aliran sepeda gabung jadi satu


perpisahan karena sudah malam gan

ki pulang kembali ke rumah




hati-hati di jalan

eh ada pertunjukan


Komunitas Klover Yogyakarta sealalu bersama mengurangi polusi yang ada di bumi, bersepeda menyehatkan badan, sepeda bikin kamu gaul , sepeda adlah kendaraanku.

Untuk jogja yang lebih keren

Kamis, 25 Agustus 2011

sebelum narsis dilarang 1

sebelum narsis dilarang. Monggo nampil narses bareng abang flipper













kemerdekaan sejati adalah keberanian mengikuti kata hati










peristiwa rengasdengklok

Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang ini masih dirahasiakan oleh Jepang. Namun demikian para pemimpin pergeraakan dan pemuda Indonesia lewat siaran luar negeri telah mengetahui pada tanggal 15 Agustus 1945. Untuk itu para pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta di Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dan meminta agar mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia lepas dari pengaruh Jepang.

 Bung Karno dan Bung Hatta tidak menyetujui dengan alasan bahwa proklamasi perlu dibicarakan dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sehingga pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945 mengadakan rapat di ruang Laboratorium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur yang dihadiri oleh Soekarni, Yusuf Kunto, Syodanco Singgih, dan Chaerul Saleh sebagai pemimpinnya. Hasil rapat disampaikan oleh Darwis dan Wikana yaitu mendesak agar Soekarno-Hatta memutuskan ikatan dengan Jepang. Muncul suasana tegang sebab Soekarno-Hatta tidak menyetujuinya. Namun golongan muda tetap mendesak agar tanggal 16 Agustus 1945 diproklamasikan kemerdekaan. 

Prinsip golongan tua menekankan masih perlunya diadakan rapat PPKI.kemudian dini hari tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda mengadakan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71 Jakarta dengan keputusan untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta keluar kota agar tidak terkena pengaruh Jepang. 

Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta diculik oleh Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih ke Rangasdengklok. Pada sore harinya, Ahmad Soebarjo memberi jaminan bahwa selambat-lambantnya esok hari tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta akan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, maka Cudanco Subeno (komandan kompi tentara PETA di Rengasdengklok) memperbolehkan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.



Penyusunan Teks proklamasi

Atas jasa Ahmad Soebarjo pertemuan diadakan di rumah Laksamana Muda Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi. Menjelang pagi tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dam Ahmad Soebarjo yang disaksikan oleh Sayuti Melik, Sukarni, B.M Diah, dan Sudiro. Naskah proklamasi yang ditulis tanggan oleh Soekarno dibacakan di hadapan peserta rapat. Setelah mendapat persetujuan ini dan siapa yang menandatangani teks tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan yang kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Disetujui pula bahwa proklamasi diadakan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.


Peryataan Proklamasi

Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud dan Cudanco Latief Hendradiningrat dan diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan diteruskan oleh sambutan Walikota Suwiryo dan Dr. Mawardi. 

Setelah upacara selesai masing-masing meninggalkan tempat. Proklamasi berlangsung secara sederhana, namun penuh khidmat dan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang terdiri dari para pemimpin bangsa, kelompok pemuda para pejuang dan rakyat yang mengetahui peristiwa tersebut.


Pernyataan proklamasi memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Proklamasi merupakan titik puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan asing dan lainnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Dengan proklamasi, bangsa Indonesia dapat menentukan hidupnya sendiri sesuai dengan harkat dan martabat, serta sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian proklamasi membawa perubahan yang besar dalam kehidupan bangsa Indonesia.


http://www.sejarahkita.comoj.com/jenny01.html